Senin, 06 Mei 2013

White Coffee, Amankah Dikonsumsi???



 Akhir-akhir ini kita tentu sering mendengar istilah White Coffee atau kopi putih. Mungkinkah kopi ini albino sehingga menjadi putih??



Di Negara-negara barat, seperti inggris, White Coffee seringkali merujuk kepada kopi hitam atau espresso yang ditambah susu atau krimer (creamer/whitener). Bedanya dengan "cafe au lait" yang merupakan kopi dengan susu juga adalah, white coffee menggunakan susu dengan suhu kamar sedangkan cafe au lait menggunakan susu panas


Di Amerika Serikat, white coffee adalah biji kopi yang dipanaskan hingga level yellow roast. Karena proses pemanasannya hanya sebentar, gula alami dalam biji kopi tidak terkaramelisasi, sehingga tidak ada rasa pahit tertinggal. Kopi ini digunakan untuk membuat espresso, bukan kopi seduh biasa. Kadar keasamannya cukup tinggi dengan jejak rasa seperti kacang.

Di Malaysia, White coffee juga dapat merujuk kepada Ipoh white coffee, minuman kopi populer yang berasal dari Ipoh, Perak. Kopi putih ini berasal dari biji kopi yang digongseng dengan margarin, sehingga memberikan warna lebih terang dibandingkan dengan kopi hitam tradisional Malaysia (Kopi-O), yang digongseng selain dengan margarin juga gula dan gandum.Ipoh white coffee disajikan dengan susu kental, saat ini juga banyak tersedia dalam bentuk instan.Sebenarnya istilah "kopi putih" berasal dari bahasa Cina, yang diperkenalkan pada abad ke 19 oleh imigran Cina yang datang untuk bekerja di tambang timah lokal di Ipoh, yang artinya tidak ada hubungannya dengan warna tetapi lebih merujuk kepada bagaimana cara biji kopi digongseng. Di Cina, kata "putih" juga berarti "tanpa", atau "murni". Maksudnya tidak ada suatu apapun yang ditambahkan selama proses penggongsengan biji kopi. Ipoh White Coffee telah diadopsi sebagai salah satu minuman resmi di Paviliun Malaysia pada World Expo 2010 di Shanghai, Cina.

Jadi pada dasarnya hampir sama, mengapa white coffee, yaitu merujuk dari cara pembuatannya. dibuat dari biji kopi yang digongseng (roasted) tidak sampai matang, sehingga akan menghasilkan biji kopi yang berwarna lebih terang dan aroma berbeda daripada biji kopi umumnya yang digongseng sampai matang yang biasanya akan menghasilkan biji kopi berwarna coklat gelap dan aroma khas kopi. Biji kopi putih ini juga lebih keras dari biji kopi yang digongseng matang sehingga membutuhkan grinder khusus untuk menggilingnya, dan karena berasal dari biji kopi yang digongseng tidak sampai matang maka kopi putih diduga mengandung kafein lebih tinggi daripada kopi biasa.

Di Indonesia sendiri ada sebuah produsen kopi yang menjual 'white koffie'. Kopi ini diklaim diproduksi dengan mesin dari Jepang berteknologi cold drying. Biji kopi melalui proses pembekuan hingga -40 C sehingga kandungan asam gastricnya berkurang sampai 80%, sementara kandungan kafeinnya tetap utuh. Konon, karena itulah produk ini aman bagi lambung dan jantung. Kopi instan ini berbentuk bubuk dengan campuran non-dairy creamer dan gula. Setelah diseduh, warnanya cenderung lebih pucat atau krem dibanding kopi biasa.


Untuk rasa, white coffee memiliki rasa yang gurih ketika diseduh, yang sangat berbeda dari rasa secangkir kopi biasa, yang bisanya warna hitam. Rasa gurih akan bertambah ketika kopi diberi bahan-bahan lain sehingga rasanya semakin berbeda dari kopi biasa.



Keuntungan white coffee, Karena hanya melalui proses pemanggangan sebentar, white coffee mengandung kafein lebih banyak, sehingga sangat ideal bagi mereka yang menginginkan dosis ektra kafein White coffee bisa dinikmati oleh siapa saja bahkan orang yang bukan peminum kopi, karena rasanya yang gurih mungkin lebih cocok dari pada kopi yang biasanya memiliki rasa pahit. Untuk begadang, berkumpul dengan teman, menikmati cuaca yang dingin dan juga untuk bersantai white coffee bisa menemani.




Siti Mustikaningsih
10.11.3913
10_S1_TI_05