Akhir-akhir ini kita tentu sering
mendengar istilah White Coffee atau kopi putih. Mungkinkah kopi ini albino
sehingga menjadi putih??
Di Negara-negara barat, seperti
inggris, White Coffee seringkali merujuk kepada kopi hitam atau espresso yang
ditambah susu atau krimer (creamer/whitener). Bedanya dengan "cafe au
lait" yang merupakan kopi dengan susu juga adalah, white coffee
menggunakan susu dengan suhu kamar sedangkan cafe au lait menggunakan susu
panas
Di Amerika Serikat, white coffee
adalah biji kopi yang dipanaskan hingga level yellow roast. Karena proses
pemanasannya hanya sebentar, gula alami dalam biji kopi tidak terkaramelisasi,
sehingga tidak ada rasa pahit tertinggal. Kopi ini digunakan untuk membuat
espresso, bukan kopi seduh biasa. Kadar keasamannya cukup tinggi dengan jejak
rasa seperti kacang.
Di Malaysia, White coffee juga dapat
merujuk kepada Ipoh white coffee, minuman kopi populer yang berasal dari Ipoh,
Perak. Kopi putih ini berasal dari biji kopi yang digongseng dengan margarin,
sehingga memberikan warna lebih terang dibandingkan dengan kopi hitam
tradisional Malaysia (Kopi-O), yang digongseng selain dengan margarin juga gula
dan gandum.Ipoh white coffee disajikan dengan susu kental, saat ini juga banyak
tersedia dalam bentuk instan.Sebenarnya istilah "kopi putih" berasal
dari bahasa Cina, yang diperkenalkan pada abad ke 19 oleh imigran Cina yang
datang untuk bekerja di tambang timah lokal di Ipoh, yang artinya tidak ada
hubungannya dengan warna tetapi lebih merujuk kepada bagaimana cara biji kopi
digongseng. Di Cina, kata "putih" juga berarti "tanpa",
atau "murni". Maksudnya tidak ada suatu apapun yang ditambahkan selama
proses penggongsengan biji kopi. Ipoh White Coffee telah diadopsi sebagai salah
satu minuman resmi di Paviliun Malaysia pada World Expo 2010 di Shanghai, Cina.
Jadi pada dasarnya hampir sama,
mengapa white coffee, yaitu merujuk dari cara pembuatannya. dibuat dari biji
kopi yang digongseng (roasted) tidak sampai matang, sehingga akan menghasilkan
biji kopi yang berwarna lebih terang dan aroma berbeda daripada biji kopi
umumnya yang digongseng sampai matang yang biasanya akan menghasilkan biji kopi
berwarna coklat gelap dan aroma khas kopi. Biji kopi putih ini juga lebih keras
dari biji kopi yang digongseng matang sehingga membutuhkan grinder khusus untuk
menggilingnya, dan karena berasal dari biji kopi yang digongseng tidak sampai
matang maka kopi putih diduga mengandung kafein lebih tinggi daripada kopi
biasa.
Di Indonesia sendiri ada sebuah
produsen kopi yang menjual 'white koffie'. Kopi ini diklaim diproduksi dengan
mesin dari Jepang berteknologi cold drying. Biji kopi melalui proses pembekuan
hingga -40 C sehingga kandungan asam gastricnya berkurang sampai 80%, sementara
kandungan kafeinnya tetap utuh. Konon, karena itulah produk ini aman bagi
lambung dan jantung. Kopi
instan ini berbentuk bubuk dengan campuran non-dairy creamer dan gula. Setelah
diseduh, warnanya cenderung lebih pucat atau krem dibanding kopi biasa.
Untuk rasa, white coffee memiliki
rasa yang gurih ketika diseduh, yang sangat berbeda dari rasa secangkir kopi
biasa, yang bisanya warna hitam. Rasa gurih akan bertambah ketika kopi diberi
bahan-bahan lain sehingga rasanya semakin berbeda dari kopi biasa.
Keuntungan white coffee, Karena hanya
melalui proses pemanggangan sebentar, white coffee mengandung kafein lebih
banyak, sehingga sangat ideal bagi mereka yang menginginkan dosis ektra kafein White
coffee bisa dinikmati oleh siapa saja bahkan orang yang bukan peminum kopi, karena
rasanya yang gurih mungkin lebih cocok dari pada kopi yang biasanya memiliki
rasa pahit. Untuk begadang, berkumpul dengan teman, menikmati cuaca yang dingin
dan juga untuk bersantai white coffee bisa menemani.
Siti
Mustikaningsih
10.11.3913
10_S1_TI_05